Produk Domestik Bruto
merupakan jumlah total keseluruhan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara pada periode tertentu dan dipakai sebagai tolak ukur tingkat
pertumbuhan perekonomian di negara tersebut. Dalam hal ini, semakin besar
Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara maka kinerja perekonomian di negara
tersebut dianggap semakin baik. Dengan kata lain, PDB adalah indikator tingkat
pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Kegiatan perekonomian di suatu negara akan
menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara, perusahaan
negara, dan perusahaan swasta. Dalam hal ini perusahaan swasta adalah
perusahaan asing dan domestik yang beroperasi di wilayah Indonesia.
Di Indonesia antara periode 2000-2004
pemulihan ekonomi terjadi dengan rata-rata pertumbuhan PDB sebesar 4,6 persen
per tahun. Setelah itu, pertumbuhan PDB berakselerasi dengan pengecualian pada
tahun 2009 akibat guncangan dan ketidakjelasan finansial global, terjadinya
arus modal keluar dari Indonesia maka pertumbuhan PDB Indonesia jatuh menjadi
4,6 persen, sebuah angka yang sebenarnya masih mengagumkan pada tahun itu dan
kemudian memuncak menjadi 6,5 persen pada tahun 2011. Periode pemulihan dan
percepatan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan antara tahun 2000 dan 2011 itu
terutama disebabkan oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga di tengah
menguatnya PDB per kapita serta daya beli konsumen dan ledakan harga komoditas
pada tahun 2000-an (2000s
commodities boom). Namun, era boom komoditas pada tahun 2000-an
juga merupakan sebuah peluang yang terlewatkan karena pemerintah Indonesia
gagal mengurangi ketergantungan negaranya terhadap ekspor komoditas (mentah).
Maka, ketika harga komoditas merosot setelah 2011 ekspansi ekonomi Indonesia
mulai melambat dengan cepat. Antara tahun 2011 dan 2015 suatu periode
perlambatan ekonomi muncul sebuah perlambatan yang memprihatinkan.
Kemudian
Ekonomi Indonesia tahun 2017 tumbuh 5,07 persen lebih tinggi dibanding capaian
tahun 2016 sebesar 5,03 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,81 persen. Dari
sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan
Jasa sebesar 9,09 persen. Ekonomi Indonesia triwulan IV-2017
bila dibandingkan triwulan IV-2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,19 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa
perusahaan sebesar 9,25 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 8,50 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar