Jumat, 27 November 2020

Bahasa Inggris Bisnis 1 : 16 Sentence Active to be Passive

 

Kalimat : Fadilah melebarkan wirausahanya ke dalam kancah internasional

Simple Present Tense

1.      Active             : Fadilah expands her business into the international scene 

Passive            : Business expanded by fadilah into the international scene

 

Present Continuous Tense

2.      Active             : Fadilah is expanding her business into the international scene

Passive            : Business is being expanded by fadilah into the international scene

 

Present Perfect Tense

3.      Active             : Fadilah has expanded her business into the international scene

Passive            : Business has been expanded by fadilah into the international scene

 

Present Perfect Continuous Tense

4.      Active             : Fadilah has been expanding her business into the international scene

Passive            : Business has been being expanded by fadilah into the international scene

 

Simple Past Tense

5.      Active             : Fadilah expanded her business into the international scene

Passive            : Business was expanded by fadilah into the international scene

 

Past Continuous Tense

6.      Active             : Fadilah was expanding her business into the international scene

Passive            : Business was being expanded by fadilah into the international scene

 

Past Perfect Tense

7.      Active             : Fadilah had expanded her business into the international scene

Passive            : Business had been expanded by fadilah into the international scene

 

Past Perfect Continuous Tense

8.      Active             : Fadilah had been expanding her business into the international scene   

Passive            : Business had been being expanded by fadilah into the international scene

 

Simple Future Tense

9.      Active             : Fadilah is going to expand her business into the international scene

Passive            : Business is going to be expanded by fadilah into the international scene

 

Future Continuous Tense

10.  Active             : Fadilah will be expanding her business into the international scene

Passive            : Business will be being expanded by fadilah into the international scene

 

Future Perfect Tense

11.  Active             : Fadilah will have expanded her business into the international scene

Passive            : Business will have been expanded by fadilah into the international scene

 

Future Perfect Continuous Tense

12.  Active             : Fadilah will have been expanding her business into the international scene

Passive            : Business will have been being expanded by fadilah into the international scene

 

Simple Past Future Tense

13.  Active             : Fadilah would expand her business into the international scene

Passive            : Business would be expanded by fadilah into the international scene

 

Past Future Continuous Tense

14.  Active             : Fadilah would be expanding her business into the international scene
Passive            : Business would be being expanded by fadilah into the international scene

 

Past Future Perfect Tense

15.  Active             : Fadilah would have expanded her business into the international scene

Passive            : Business would have been expanded by fadilah into the international scene

 

Past Future Perfect Continuous Tense

16.  Active             : Fadilah would have been expanding her business into the international scene

Passive            : Business would have been being expanded by fadilah into the international scene

Selasa, 20 Oktober 2020

Bahasa Inggris Bisnis : Sentence To Bee 16 English Tenses

 

Kalimat : Fadilah melebarkan wirausahanya ke dalam kancah internasional

  • Simple Present Tense : Fadilah expands her business into the international scene 
  •  Present Continuous Tense : Fadilah is expanding her business into the international scene
  • Present Perfect Tense : Fadilah has expanded her business into the international scene
  • Present Perfect Continuous Tense : Fadilah has been expanding her business into the international scene
  • Simple Past Tense : Fadilah expanded her business into the international scene
  • Past Continuous Tense : Fadilah was expanding her business into the international scene
  • Past Perfect Tense : Fadilah had expanded her business into the international scene
  • Past Perfect Continuous Tense : Fadilah had been expanded her business into the international scene   
  • Simple Future Tense : Fadilah is going to expand her business into the international scene
  • Future Continuous Tense : Fadilah will be expanding her business into the international scene
  • Future Perfect Tense : Fadilah will have expanded her business into the international scene
  • Future Perfect Continuous Tense : Fadilah will have been expanding her business into the international scene
  •  Simple Past Future Tense: Fadilah would expand her business into the international scene
  • Past Future Continuous Tense : Fadilah would be expanding her business into the international scene
  •  Past Future Perfect Tense : Fadilah would have expanded her business into the international scene
  • Past Future Perfect Continuous Tense : Fadilah would have been expanding her business into the international scene

 

Sabtu, 21 Maret 2020

Statistika Kasus Pendugaan

Soal 1
Berdasarkan data dari 5 buah warnet di Margonda, diketahui waktu rata-rata 64 pengguna internet melakukan penjelajahan (browsing) 420 menit setiap minggu dengan simpangan baku 22.5 menit. Pengusaha warnet ingin menanbah jumlah PC yang mereka sediakan, sebelumnya mereka perlu informasi tentang rata-rata waktu yang digunakan seseorang untuk browsing. Prediksilah rata-rata waktu yang digunakan seseorang setiap minggu untuk browsing. Tingkat signifikan 98%.
𝑫𝒊𝒌𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊 ∶
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑆𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛 = 98%
α = 2%
𝛼 2
= 1%
𝑍 1% = 𝑍0,01 = 2,33
𝑋 ̅ = 420 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑆 = 22,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑛 = 64
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 ∶ 𝑿 ̅ − 𝒁𝟎,𝟎𝟏 𝒔 √𝒏 < 𝝁 < 𝑿 ̅ + 𝒁𝟎,𝟎𝟏 𝒔 √𝒏
𝑱𝒂𝒘𝒂𝒃 ∶
= 420 − (2,33) 22,5 √64 < 𝜇 < 420 + (2,33) 22,5 √64
= 420 − 6,553125 < 𝜇 < 420 + 6,553125
= 413,446875 < 𝜇 < 426,553125
= 413,4 < 𝜇 < 426,5 

Soal 2
ZIP-Net suatu Internet Provider mencatat rata-rata waktu 36 pelanggan mengakses website bergambar secara lengkap 210 detik, dengan simpangan baku 30 detik.ZIP-Net bermaksud  menambahkan  perangkat  lunak  pengolah  gambar  yang memungkinkan pelanggan lebih cepat mengakses website bergambar. Sebelumnya perusahaan ini ingin mengetahui kecepatan rata-rata seseorang dalam mengakses gambar. Dugalah pada tingkat signifikan 92%.
𝑫𝒊𝒌𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊 ∶
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑆𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛 = 92%
𝛼 = 8% 𝛼 2 = 4% 𝑍4% = 𝑍0,04 = 1,75
𝑋 ̅ = 210 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑆 = 30 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑛 = 36
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 ∶ 𝑿 ̅ − 𝒁𝟎,𝟎𝟒 𝒔 √𝒏 < 𝝁 < 𝑿 ̅ + 𝒁𝟎,𝟎𝟒 𝒔 √𝒏
𝑱𝒂𝒘𝒂𝒃 ∶
= 210 − (1,75) 30 √36 < 𝜇 < 210 + (1,75) 30 √36
= 210 − 8,75 < 𝜇 < 210 + 8,75
= 201,25 < 𝜇 < 218,75

Jumat, 14 Juni 2019

Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran (balance of payment) adalah suatu catatan sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan negara lain pada periode waktu tertentu. Penduduk di dalam suatu neraca pembayaran tersebut meliputi perorangan, badan hukum, dan pemerintah. Sistem pencatatan pada neraca pembayaran ada dua diantaranya yaitu debit (-) dan kredit (+). Debit (-) merupakan bertambahnya kewajiban atau utang penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran terhadap penduduk negara lain. Sedangkan kredit (+) adalah bertambahnya hak penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Selanjutnya Hady (2001) mendefinisikan neraca pembayaran (balance of payment) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang atau jasa, transfer keuangan atau moneter antara penduduk suatu negara dan penduduk luar negeri untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Lalu Nopirin (2010:165) menjelaskan bahwa neraca pembayaran adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara tersebut dengan negara lain dalam jangka waktu tertentu.  Ada pula Sugiyono (2002), menurutnya neraca pembayaran merupakan suatu catatan yang sistematis mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen) suatu negara dengan penduduk negara lain (non residen) dalam jangka waktu tertentu. Dan Dumairy (1996:90) mengatakan bahwa dalam konteks neraca pembayaran ada beberapa macam pengertian seimbang (balanced). Biasanya yang terjadi ialah ketidakseimbangan dalam unsur yang satu diimbangi dengan ketidakseimbangan lawan dalam unsur yang lain.
Dalam neraca pembayaran terdapat komponen-komponen utama yaitu neraca berjalan (current account), neraca modal (capital account), dan neraca moneter (monetary account). Salvatore (1996) neraca berjalan adalah suatu neraca yang merangkum seluruh penjualan dan pembelian berbagai barang dan jasa pendapatan investasi dan transfer unilateral dari suatu negara. Dalam neraca berjalan dicatat setiap transaksi yang menyebabkan pertukaran barang dan jasa, penerimaan deviden serta adanya penerimaan hadian atau bantuan. Sedangkan pada neraca modal (capital account) mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran sehubungan dengan peminjaman dan penanaman modal yang terjadi di antara dua negara atau lebih. Dan pada neraca moneter (monetary account) terjadi pencatatan mutasi dalam hubungannya dengan IMF serta memperlihatkan perkembangan atau perubahan cadangan devisa suatu negara.



Daftar Pustaka
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Hady, Dr. Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional : Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nopirin. 2010. Ekonomi Internasional Edisi ke-3. Yogyakarta : BPFE.
Salvatore, Dominick. 1996. Managerial Economics in a Global Economy. NewYork : McGraw-Hill.
Sugiyono, F.X. 2002. Neraca Pembayaran (Konsep, Metodologi, dan Penerapan). Jakarta : Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.



Otonomi Daerah untuk Pembangunan Ekonomi Daerah


Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur serta mengurus sendiri urusan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurut Syarief Saleh, Otonomi Daerah adalah suatu hak untuk mengatur serta memerintah daerah sendiri dimana hak tersebut ialah hak yang diperoleh dari suatu pemerintah pusat. Menurut Ateng Syarifuddin, Otonomi Daerah memiliki makna kebebasan atau kemandirian namun bukan kemerdekaan (untuk merdeka) melainkan hanya sebuah kebebasan yang terbatas atau kemandirian itu terwujud sebagai suatu pemberian kesempatan yang harus dapat dipertanggungjawabkan. Menurut H.A.W. Widjaja, Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan otonomi daerah di tanah air sudah berjalan lebih dari tiga tahun. Dengan dilaksanakan otonomi daerah tersebut sekaligus mengubah sistem hubungan pusat daerah yang tadinya sangat sentralistik menjadi lebih terdesentralisasi. Perubahan sistem ini dimaksudkan agar pembangunan daerah bisa lebih cepat berkembang dan potensi lokal bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendukung pembangunan tersebut. Namun demikian setelah berjalan beberapa tahun, banyak problematik yang ditemui di lapangan. Pembangunan daerah masih terkendala oleh berbagai masalah, baik yang sudah diperkirakan sebelumnya maupun yang tidak terduga sama sekali.
Masalah-masalah berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia lokal, korupsi yang meluas ke daerah, kesenjangan antardaerah kaya dan miskin, kesenjangan pendanaan pembangunan, fanatisme kedaerahan yang tinggi, koordinasi pusat provinsi kabupaten atau kota yang semakin buruk, dan banyak lagi lainnya, merupakan isu yang sering muncul ke permukaan berkaitan dengan implementasi otonomi daerah tersebut. Dalam kondisi yang demikian maka pengayaan informasi dan pengetahuan untuk lebih memahami masalah-masalah berkaitan dengan otonomi daerah menjadi sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Saleh, Syarief. 1973. Otonomi Daerah Dan Daerah Otonom. Jakarta : Endang.
Syarifuddin, Ateng. 1985. Pasang Surut Otonomi Daerah. Jakarta : Bina Aksara.
H.A.W Widjaja. 1998. Otonomi Daerah di Indonesia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.